Saturday, June 16, 2012

Pencabuta


KATA PENGANTAR

Puji syukur sepatutnyalah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Kuasa, karena atas berkat, pertolongan dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul Pencabutan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Kami sadar Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini

Akhirnya besar harapan kami kiranya makalah ini dapat membantu teman-teman sekalian dalam memahami materi Pencabutan.

8 Juni 2012

Penulis


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencabutan merupakan salah satu tindakan medis yang sering dilakukan oleh dokter gigi. Tindakan ini tentunya membutuhkan dasar pengetahuan yang cukup tentang indikasi, kontra indikasi, tehnik, komplikasi setalah pencabutan dan tindakan setelah pencabutan. Tindakan extraksi yang baik memerlukan pengetahuan dan skill yang baik pula sehingga dapat meminimalkan komplikasi yang terjadi pada saat tindakan maupun paska extraksi. Pemeriksaan pasien secara holistik perlu dilakukan sebelum memulai extraksi gigi. Tindakan ini meliputi pemeriksaan kondisi umum, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang maupun riwayat kesehatan sebelumnya, riwayat pengobatan yang penah dilakukan serta pemeriksaan klinis pada gigi dan sekitar rongga mulut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa indikasi dari pencabutan ?
2. Apa kontra indikasi pencabutan ?
3. Bagaimana tehnik pencabutan ?
4. Apa saja komplikasi yang terjadi setelah pencabutan ?
5. Apa saja yang dilakukan setelah pencabutan ?

C. Tujuan

Peper ini dibuat agar :
a) Teman-teman mengetahui indikasi dari pencabutan.
b) Teman-teman mengatahui kontra indikasi pencabutan.
c) Teman-teman mengetahui tehnik pencabutan.
d) Teman-teman mengetahui komplikasi yang terjadi setelah pencabutan.
e) Teman-teman mengetahui tentang apa saja yang dilakukan setelah pencabutan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Indikasi Pencabuta
n

1. Gigi sebagai fokus infeksi.
2. Gigi dengan pulpa non vital yang tidak dapat dirawat.
3. Gigi dengan periodontoclasia berat.
4. Gigi yang tidak dapat dirawat
a) Apicoectomy
b) Opdent
c) Endodonsi.
5. Gigi impaksi.
6. Sisa akar.
7. Malposisi ekstrim
8. Gigi yang menyebabkan trauma jaringan lunak.
9. Gigi yang sudah karies dan tidak dapat dirawat.
10. Gigi yang pecah atau rusak yang tidak dapat dirawat.

B. Kontra Indikasi Pencabutan

1. Pasien tidak menghendaki.
2. Gigi yang masih bisa drawat.
3. Pasien dengan penyakit sistemik.
4. Radang akut.
5. Infeksi akut.

C. Tehnik Pencabutan

Tehnik pencabutan meliputi :
1. Pengaturan posisi :
a) Posisi kursi
Posisi kursi sedemikan hingga penderita dapat dicapai operator dengan sikap yang enak, tanpa menimbulkan ketegangan fisik.
b) Posisi penderita
• Kepala penderita setinggi operator
• Siku operator setinggi bahu penderita
• Penderita menghadap kedepan waktu pencabutan gigi depan RA dan RB
• Penderita menghadap kekiri wakti pencabutan gigi samping kanan atas
• Penderita menghadap kekanan waktu pencabutan gigi samping kiri atas
c) Posisi operrator
• Operator berdiri disebelah kanan depan penderita waktu pencabutan gigi RA dan RB sebelah kiri
• Operator berdiri disebelah kanan belakang penderita waktu pencabutn gigi RA dan RB sebelah kanan
• Tangan kanan operator memegang handle tang cabut sedangkan tangan kiri memegang gigi

2. Cara menggunakan tang cabut :
Tang cabut kita pegang pada handlenya dengan tangan kanan dan beaksnya dimasukkan dalam soket gusi sedalam mungkin. Untuk gigi yang berakar satu , ujung beaksnya harus sampai dibawah cervico cemento enamel juntion. Untuk gigi yang akarnya lebih dari satu, ujung beaksnya dimasukkan sampai bifurkasi.

3. Gerakan pencabutan
• Luxasi
Gerakan arah lingual-labial atau lingo-bucal atau palato-labial atau palato bucal
• Rotasi
Gerakan memutar yang diputar sejajar sumbu gigi yang bersangkutan
• Gerakan kombinasi
Gerakan yang digabung antara luxasi dan rotasi
• Gerakan extraksi
Gerakan mencabut sejajar sumbu gigi

D. KOMPLIKASI SETELAH PENCABUTAN

1) Pendarahan
2) Rasa sakit
3) Infeksi
4) Dry socket


E. PETUNJUK SETELAH PENCABUTAN

1) Periksa jumlah akar ada jaringan yang ikut atau tidak
2) Keringkan soket dengan tampon steril
3) Pijat gusi dengan jari tangan
4) Beri tampon yang sudah diberi antiseptik diatas soket
5) Intruksikan pada pasien :
• Tampon digigit kurang lebih setengah jam sampai satu jam
• Tidak boleh kumur sampai darah benear-benar berhenti
• Tampon tidak boleh diganti kecuali tampon sudah penuh
• Makan menggunakan sisi lainnya
• Kompres dengan es diluar rongga mulut
• Darah tidak boleh dihisap-hisap
• Soket tidak boleh dimainkan dengan lidah
• Minum obat teratur sampaiobat habis
• Setelah 24 jam kumur dengan air hangat ditambah garam

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencabutan merupakan salah satu tindakan medis yang sering dilakukan oleh dokter gigi. Tindakan ini tentunya membutuhkan dasar pengetahuan yang cukup tentang indikasi, kontra indikasi, tehnik, komplikasi setalah pencabutan dan tindakan setelah pencabutan. Tindakan extraksi yang baik memerlukan pengetahuan dan skill yang baik pula sehingga dapat meminimalkan komplikasi yang terjadi pada saat tindakan maupun paska extraksi.

B. Saran

Jagalah gigi dengan cara menggosok gigi tiga kali sehari, kurangi makan makan yang mengandung manis asam dan lengket, perbanyak memakan makanan yang mengandung serat, dan kontrol ke dokter gigi atau puskesmas enam bulan sekali.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Exodontia

0 comments:

Post a Comment

Warning !! Silahkan Copy paste asal tetap mencantumkan URL/Link Blog sebagai sumbernya. Powered by Blogger.