Friday, May 11, 2012

Macam-Macam Metode Pembelajaran

Metode mengajar merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar biasanya digunakan oleh guru berdasarkan kesesuaian dengan tujuan, materi dan langkah-langkah yang akan dilakukan.

Winarno Surakhmad mengatakan bahwa, metode yang dapat digunakan dalam mengajar adalah:
1. Metode ceramah
2. Metode latihan siap/drill
3. Metode tanya jawab
4. Metode diskusi
5. Metode demonstrasi dan eksperimen
6. Metode rasitasi/pemberian tugas
7. Metode karya. wisata
8. Metode kerja kelompok
9. Metode sistem regu
10. Metode sosiodrama.

Untuk lebih jelasnya metode-metode di atas, berikut ini penulis uraikan satu persatu secara singkat sebagai berikut:

1. Metode ceramah
Yang dimaksud dengan metode ceramah penerapan atau penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di kelas. Dengan pengertian lain metode ceramah adalah suatu cara untuk menyampaikan pengertian-pengertian mengenai pengertian yang diajarkan kepada anak didik yang dilaksanakan dengan lisan.

Didalam menjelaskan mengenai materi yang diajarkan dengan melalui metode ceramah, yaitu dapat juga digunakan alat-alat pembantu seperti peta, gambar-gambar dan lain sebagainya. Hal ini diperlukan sebagai penjelasan yang lebih kongkrit mengenai apa yang diajarkan.

Metode ceramah ini sudah lazim digunakan karena mempunyai segi positif yaitu:
1. Guru dapat menguasai seluruh kelas
2. Organisasi kelas adalah sederhana
Keterbatasan metode ceramah ini adalah sebagai berikut:
1. Guru tidak dapat mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti (memahami) yang telah dibicarakan.
2. Pada siswa dapat terbentuk konsep yang lain dalam pada kata-kata yang dimaksud guru tersebut.
Oleh karena itulah hendaknya dalam menggunakan metode ceramah ini perlu diselingi dengan metode lain, seperti metode tanya jawab, diskusi, dan sebagainya.

2. Metode latihan siap/drill
Yang dimaksud dengan metode latihan siap/drill adalah salah satu metode atau cara untuk memperoleh suatu kepandaian dan ketrampilan atau dan pelajaran yang didapat dan guru, karena hal semacam ini harapan pelajaran yang telah diberikan kepada anak didik dapat mengingat dengan baik.

Didalam latihan siap/drill seorang guru harus bisa menempatkan waktu kapan dun bagaimana metode mi digunakan terhadap anak didik, karena kalau guru salah menempatkan metode ini dapat menyebabkan pelajaran yang diberikan oleh guru tidak menarik. Oleh karena itu anak didik akan bosan, hal ini mungkin saja terjadi pada mereka.

Jadi jelasnya metode latihan siap/drill mi bisa digunakan dengan melihat situasi dan kondisi sesuai dengan kebutuhan, selain itu guru terlebih dahulu memberikan kepada anak didik.

3. Metode tanya jawab
Yang dimaksud dengan tanya jawab adalah suatu cara yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan cara saling berkomunikasi antara guru dengan siswa. Dalam hal ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai bahan yang telah diajarkan ataupun yang belum dan anak didik diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Metode tanya jawab biasanya digunakan untuk mengetahui apakah anak didik telah menguasai terhadap pelajaran-pelajaran atau fakta-fakta yang diajarkan oleh guru kepada anak didik digunakan untuk merangsang anak didik dalam belajar dan membangkitkan minat dalam mengikuti pelajaran dengan baik.

Kebaikan dan metode ini adalah:
1. Sambutan kelas. Tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif bila dibandingkan dengan metode ceramah. .
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan hal-hal yang belum jelas dimengerti, sehingga guru dapat menjelaskan kembali.
3. Mengetahui perbedaan pendapat siswa, guru dan membawa kearah suatu diskusi.
4. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara pengajaran yang diimplementasikan dalam bentuk kelompok yang ditugaskan oleh guru untuk melakukan pembahasan suatu bahan pelajaran secara ilmiah antara anggota kelompok.

Metode diskusi ini merupakan metode yang baik untuk memecahkan suatu masalah untuk mencapai kebenaran. Dalam metode mi akan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengemukakan buah pikiran masing-masing mengenai masalah yang diberikan itu supaya dapat dipecahkan bersama.

Sebagai pimpinan, ia memperoleh hak untuk:
1. Mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tertentu.
2. Menjaga agar tidak semua anggota berbicara serempak tanpa mengindahkan mengambil bagian secara bergilir.
3. Mencegah dikuasainya diskusi orang-orang tertentu yang gemar berbicara.
4. Membuka kesempatan kepada orang-orang tertentu yang pemalu atau pendiam, agar mereka menyumbangkan ide-ide mereka.
5. Mengatur sedemikian rupa setiap pembicaraan.
5. Metode demonstrasi dan eksperimen
Metode ini adalah suatu cara mengajar yang digunakan oleh guru dalam menyajikan bahan dengan mengadakan praktek di muka kelas, misalnya praktek tentang wudlu, sholat, haji dan sebagainya.
Pada metode mi guru memberikan contoh dimuka kelas dan anak didik disuruh memperhatikan mempraktekkan nya di depan kelas.

Metode eksperimen adalah metode pengajaran yang dilakukan oleh guru bersama-sama dengan siswa untuk mengadakan latihan praktis, misalnya merawat jenazah dan sebagainya.

6. Metode rasitasi/pemberian tugas
Metode ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan siswa, dimana seorang guru memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa di luar sekolah, dengan artian bisa dikerjakan di rumah, laboratorium, perpustakaan, dan tempat-tempat lain yang digunakan dalam belajar.

Metode rasitasi mi digunakan melalui tiga fase yaitu:
1. Guru memberikan tugas
2. Siswa melaksanakan tugas (belajar)
3. Siswa mempertanggung jawabkan kepada guru apa yang mereka pelajari.
Dalam memberikan tugas kepada anak didik, harus diberikan penjelasan-penjelasan yang diberikan kepada anak didik, hal mi agar siswa tidak merasa bingung dalam memilih pelajaran yang harus dipelajari.

7. Metode karya wisata
Metode karya wisata adalah salah satu cara sebagian metode mengajar, yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswanya secara langsung memberikan pengalaman kepada mereka yang tidak mungkin didapat sekolah. Metode mi digunakan dengan cara membawa siswa ke sesuatu tempat yang telah ditentukan, baik oleh guru maupun siswa agar segala macam kedukaannya, kegelisahan dan sebagainya menjadi hilang.

8. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok merupakan salah satu secara dalam memberikan pendidikan dan pengajaran oleh guru kepada siswa dengan mengadakan kelompok siswa untuk bersama-sama dapat berhubungan dengan cara timbal balik antara satu dengan yang lainnya dan saling kerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat hasil yang baik apabila disertai dengan perubahan sikap dan tingkah laku dan siswa.

Kebaikan metode ini adalah siswa akan lebih giat belajar dalam bentuk kelompok kepribadian seperti kerja sama, toleransi, disiplin dan sebagainya.

Adapun kelemahan dan metode mi adalah memerlukan persiapan-persiapan yang rumit apabila dibandingkan dengan metode ceramah, dan jika terjadi mendapatkan persaingan yang negatif, maka pekerjaan tidak mendapatkan hasil yang baik.

9. Metode sistem regu
Metode sistem regu adalah metode mengajar dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa atau lebih dengan pengertian lain adalah suatu cara pengkajian bahan pengajaran pada kelompok siswa yang dilakukan dengan cara kerja sama oleh dua orang guru atau lebih untuk meringankan tugas seorang guru atau lebih dalam memberikan pengajaran kepada jumlah siswa yang banyak. Dengan cara ini akan mudah menyajikan bahan pelajaran melalui kerja sama tersebut dan siswa dapat kesempatan yang baik dalam belajar. Didalam melaksanakan metode sistem regu ini diperlukan adanya saling pengertian antara orang tua dan guru melakukan kerja sama, agar pelajaran yang dibedakan dapat berhasil dengan balk serta alat-alat perlu disediakan. Disamping itu program pengajaran diatur dengan baik pula, agar siswa dapat berhasil dalam belajarnya.

10. Metode sosiodrama
Metode sosiodarama merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk drama yang dipertunjukkan di dalam kelas. Didalam kegiatan belajar mengajar tersebut ditunjuk beberapa orang siswa sebagai pelaku untuk memainkan peranan sesuai dengan bahan yang akan disajikan dalam bentuk cerita yang disajikan dalam bentuk cerita yang disajikan dalam bentuk kehidupan sosial. Disini guru menjadi pembimbing dan mengatur mereka serta menjelaskan dengan melengkapi nya cerita yang akan dimainkan apabila sudah jelas dan dapat dimengerti oleh siswa yang sebagai pelaku selanjutnya mereka disuruh untuk mendramakan dengan sikap, tingkah laku dan ucapan atau kata-kata yang sudah dipahami dan penjelasan yang telah diberikan oleh guru. Langkah yang penting dalam metode sosiodrama ini adalah menanamkan pengertian kepada siswa tentang suatu masalah yang perlu diketahui yang kemudian mendramakan masalah itu serta mendiskusikan hasil drama tersebut.

Dalam hal tugaslah yang harus memberikan pengertian dan penjelasan hasil kesimpulan dan drama yang dimainkan. Dan metode yang telah disebutkan di atas, seorang guru memilih metode yang mana yang tepat dalam menyampaikan segala macam bahan pelajaran kepada siswa dan disertai dengan alat peraga.

DAFTAR PUSTAKA
Winarno Surakhmad, Metotogi Pengajaran Nasional, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993)

0 comments:

Post a Comment

Warning !! Silahkan Copy paste asal tetap mencantumkan URL/Link Blog sebagai sumbernya. Powered by Blogger.