Thursday, June 14, 2012

MENSTRUASI


A.Definisi
Menstruasi menurut kamus kedokteran Dorland adalah sekret fisiologis darah dan jaringan mukosa serta bersiklus yang melalui vagina dari uterus tidak hamil; dibawah pengendalian hormon dan pada keadaan normal timbul kembali, biasanya dalam interval sekitar empat minggu , kecuali selama kehamilan dan laktasi selama periode reproduktif (pubertas sampai menopause).

Sebagai puncak kedewasaan, wanita mulai mengalami perdarahan rahim pertama yang disebut menarche (haid pertama) sedangkan pada laki-laki terjadi ejakulasi waktu tidur (mimpi basah). Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak teratur sampai mencapai umur 18 tahun setelah itu harus sudah teratur.

Dalam hidup seorang wanita ia akan mengalami menstruasi dimana pada saat itu tak kurang dari 400 kali akan mengalami pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar lewat menstruasi seluruhnya tak kurang dari 3 kali jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.

Menstruasi juga merupakan suatu pengalaman psikis dimana biasanya sebelum mendapatkan menarce, setiap anak wanita mempunyai antisipasi yang berbeda-beda yang merupakan “reaksi individual”. Semakin muda usia maka semakin belum siap menerima peristiwa haid yang juga bisa terjadi peristiwa “shock reaction” (perasaan-perasaan tidak enak, mual, cepat lelah, depresi, sedih, tertekan). Informasi yang salah seputar haid diantaranya akan dihubungkan dengan bahaya-bahaya tertentu, hal-hal yang najis/haram, dikaitkan dengan dosa dan hal-hal menjijikkan.

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pengertian tentang haid :
  1. Usia anak
  2. Tingkat perkembangan psikologis/jiwa
  3. Lingkungan
  4. Pendidikan
B. Lama Menstruasi
Lama menstruasi tiap wanita bervariasi, yaitu sekitar ± 4-7 hari. Salah satu agama menyebutkan jika lebih dari 14 hari sudah bukan termasuk menstruasi tetapi merupakan suatu penyakit atau kelainan.

C. Tanda dan Gejala Menstruasi
  • Perut terasa mulas, mual dan panas
  • Kram pada perut bagian bawah dan vagina
  • Kurang darah (anemia)
  • Perut kembung
  • Terasa nyeri saat buang air kecil
  • Tubuh tidak fit
  • Demam
  • Sakit kepala dan pusing
  • Keputihan
  • Gatal-gatal pada vagina
  • Emosi meningkat
  • Mudah tersinggung
  • Gelisah
  • Gangguan konsentrasi
  • Rasa takut
  • Sukar tidur
  • Nyeri pada payudara
  • Bau badan tidak sedap
Gangguan diatas disebabkan karena adanya kontraksi otot-otot halus rahim yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hiphotalamus, kelenjar dibawah otak depan dan indung telur (ovarium). Tetapi tidak semua wanita mengalami gangguan diatas, tergantung kondisi psikis dan psikologis wanita tersebut.

D. Mengatasi Sakit Pada Saat Menstruasi
  1. Gunakan kompres hangat atau botol kaca yang diisi air hangat lalu letakkan pada perut
  2. Oleskan minyak kayu putih pada perut
  3. Konsumsi tablet penambah darah jika mengalami anemia
  4. Banyak minum air putih
  5. Selalu berpikiran positif dan jangan menganggap menstruasi sebagai hal yang menakutkan.
E. Perubahan Psikologis pada Menstruasi
Masa menstruasi dapat juga menyebabkan perubahan pada wanita. Berikut contohnya :
  1. Anoreksia Nervosa Merupakan hilangnya nafsu makan (rasa lapar) yang disebabkan oleh faktor penyimpangan emosional.
  2. Bullimia Kelainan emosional yang ditandai dengan pola makan yang berlebihan dan berbahaya
  3. Cemas
  4. Depresi
  5. Stress
  6. Disleksia Ketidakmampuan menghubungkan antara lisan dan tulisan. Gejalanya membaca terlalu cepat dan tidak tepat atau membaca terlalu lambat dan terputus-putus.

F. Gejala Patologis yang Menyertai Menstruasi
  1. Komplek Kastrasi (Trauma Genetalia) Muncul gambaran fantasi yang aneh-aneh dan menimbulkan kecemasan-kecemasan dan perasaan bersalah/berdosa.
  2. Teori Cloaca Munculnya anggapan keliru dimana segala sesuatu yang keluar dari rongga tubuh itu adalah kotor, najis, menjijikkan, serta merupakan tanda noda yang tidak suci.
  3. Fobia Ketakutan yang tidak beralasan
  4. Hypochondria Rasa tertekan, ketakutan dan fantasi sakit (paranoid)
  5. Paranoid
  6. Psychogene Aminorhe Berhentinya menstruasi sebelum waktunya, penolakan terhadap menstruasi.

G. Pra Menstruasi Sindrom (PMS)
PMS adalah kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 persen wanita mengalami gejala-gejala pra menstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya. Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara reguler pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya menstruasi, namun dapat pula berlanjut setelahnya. Sindrom pra menstruasi dapat sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau kantornya.
Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi berikut beberapa faktor yang meningkatkan resiko PMS:
1. Wanita yang pernah melahirkan
PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi.

2. Status perkawinan
Wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum.

3. Usia
PMS semakin sering mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30-45 tahun

4. Stres
Faktor stres memperberat gangguan PMS

5. Diet
Faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan memperberat gejala PMS.

6. Kekurangan zat-zat gizi
7. Kebiasaan merokok dan minum alkohol
8. Kegiatan fisik
Kurang berolahraga dan latihan fisik semakin memperberat PMS

Tipe dan gejala PMS bermacam-macam. Dr.Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan Fakultas Kedokteran UCLA, AS membagi PMS menurut gejala, yakni PMS tipe A, H, C dan D. 80 persen gangguan PMS termasuk tipe A. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan misalnya tipe A dan D secara bersamaan. Berikut tipe dan gejala :
1. Tipe A (Anxiety)
Ditandai dengan rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Sebaiknya penderita PMS A mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi kopi.

2. TIPE H (hyperhydration)
Gejalanya edema, perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan.

3. TIPE C (Craving)
Ditandai dengan rasa lapar dan ingin mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kadang sampai pingsan. Rasa ingin menyantap makanan manis bisa disebabkan karena stres.

4. TIPE D (Depression)
Ditandai dengan gejala depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung dan sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi). Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan tipe A, hanya sekitar 3 persen dari seluruh tipe PMS yang benar-benar murni tipe D.

DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati, Yuni dkk.2009. Perawatan Ibu Hamil. Jogjakarta: Fitramaya
Manuaba, IBG dkk.2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Dorland. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

0 comments:

Post a Comment

Warning !! Silahkan Copy paste asal tetap mencantumkan URL/Link Blog sebagai sumbernya. Powered by Blogger.